ASOSIASI BADAN USAHA PELABUHAN INDONESIA

News

home / News

Bahas Prospek dan Tantangan Bisnis RoRo di Kawasan BIMP-EAGA, Sekretaris Jenderal ASBUPI menjadi Salah Satu Pembicara Dalam 10th Philippines Ports and Shipping 2019

Pada hari Kamis, 21 Februari, Sekretaris Jenderal Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ASBUPI), Chiefy Adi K, didaulat menjadi salah satu pembicara pada event 10th Philippines Ports and Shipping 2019 yang diselenggarakan oleh Philippines Ports Authority di Sofitel Philippines Plaza, Manila, Filipina, Selasa – Kamis, 19-21 Februari 2019. Adapun topik yang dibawakan adalah “RoRo Freight: Prospects and Challenges for the Philippines and the BIMP-EAGA”. Philippines Ports & Shipping yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan salah satu Container Ports and Terminal Operations Exhibition and Conference event terbesar di kawasan Filipina dan saat ini merupakan tahun yang ke-10.

Kepercayaan yang diberikan ini menjadi bukti bahwa industri kepelabuhanan nasional saat ini dipandang oleh industri transportasi dan logistik dunia sebagai best practices yang unggul dalam pelayanan dan operasional dan dijadikan momentum untuk meningkatkan kiprah nasional di kancah regional maupun global dalam upaya untuk mewujudkan industri kepelabuhanan, maritim, dan logistik Indonesia yang berkelas dunia.

Acara ini menampilkan 25 pembiacara kelas dunia yang berbicara mengenai isu-isu terkini transportasi dan logistik yang dihadapi shipping lines dan cargo owners di level global dan regional. Selain itu, acara ini juga dihadiri sekitar 350 eksekutif senior di bidang harbor masters, harbor engineers, port engineers, maintenance supervisor dan procurement decision makers bersama-sama dengan shippers, pemilik barang, importir/eskportir, shipping lines, freight forwarders, perusahaan logistik, pelabuhan, operator terminal, operator kereta api, port equipment and services suppliers dari beberapa negara di kawasan Australasia. Sedangkan pameran diramaikan oleh sekitar 50 exhibitors dari beberapa perusahaan dari international shipping lines, container ports, perusahaan logistik, perusahaan IT, peralatan terminal kontainer, penyedia jasa dan sponsor acara lainnya. Beberapa Operator Pelabuhan yang turut berpartisipasi antara lain Asian Terminals Incorporated, Bintulu Port, Davao International Container Terminal, Habour Centre Port Terminal Inc, International Container Terminal Services Inc, Johor Port Authority, Johor Port Berhad, Manila North Harbour Port, Miri Port Authority, Northport Malaysia, Philippines Ports Authority, Port Klang Malaysia, Westports Malaysia, dan sebagainya.

The East ASEAN Growth Area (BIMPT-EAGA) adalah inisiatif kerja sama ekonomi subregional di Asia Tenggara, yang terdiri dari 5 anggota, yaitu: Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines, dan Timor Leste. Tujuan di balik pembentukan BIMP-EAGA adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan tertentu, yang meskipun secara geografis jauh dari ibukota negara mereka, berada dalam kedekatan strategis satu sama lain, di negara yang kaya sumber dayanya. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal ASBUPI, Chiefy Adi K, menjelaskan bahwa kawasan BIMP-EAGA merupakan kawasan yang kaya akan sumberdaya alam yang meliputi Pulau Kalimantan (Borneo) dan Sulu-Sulawesi Marine Ecoregion. Hal ini menjadi salah satu penyebab perdagangan dengan menggunakan kapal RoRo yang lebih fleksibel dan bisa menampung bermacam-macam bentuk cargo sangat menguntungkan untuk melayani kawasan tersebut. Sebagai penutup, Chiefy Adi K menekankan pentingnya kolaborasi diantara pengelola terminal RoRo di kawasan BIMP-EAGA untuk menciptakan distribusi barang yang lebih efektif dan efisien. Dengan kolaborasi ini, diharapkan bahwa antar pengelola terminal atau pelabuhan memiliki standar pelayanan yang sama dengan didukung oleh integrasi IT yang memberikan kemudahan pagi pemilik barang.